A.
PENGERTIAN,
TUJUAN, DAN IDENTIFIKASI SECARA UMUM TENTANG SUFI HEALING
Sufi healing, atau penyembuhan sufi merupakan sebuah tren baru
dikalangan masyarakat modern yang tampaknya telah mengalami titik jenuh dengan
berbagai pola orientasi material. Sebagian mereka mulai melirik dunia spiritual
dalam bermacam-macam lini kehidupan, termasuk dunia kesehatan. Setelah sistem
pengobatan dengan alat-alat canggih dan bahan-bahan kimia berkembang sedemikian
rupa, namun pada kenyataanya tak mampu menyelesaikan secara utuh
persoalan-persoalan penyakit yang banyak diderita, maka orang kemudian
beralihke pengobatan yang bersifat alternatif-spiritualistik. Kecenderungan ini
terus berkembang mengikuti tren sufistik, seiring kebangkitan the new age, di barat maupun di timur.
Kalimat Sufi healing terbentuk dari dua buah kata yaitu sufi dan
healing. Kata sufi sendiri dirujuk pada pengertian seorang atau lebih, dari
hamba Allah yang sedang berupaya atau mengupayakan orang lain untuk merasakan
lezatnya berhubungan langsung dengan Tuhan. Sementara healing, berasal dari
kata ‘heal’ yang berarti penyembuhan. Ada beberapa pengertian mengenai kata
’heal’ dalam bahasa inggris, yaitu: pertama, membuat utuh atau sempurna;
memulihkan kesehatan; bebas dari penyakit. Kedua, menuju suatu akhir atau
konklusi (misalnya konflik-konflik antar perseorangan, kelompok dan sebagainya,
yang menyebabkan adanya pemulihan persahabatan akibat konflik tersebut);
menerangkan; rekonsiliasi. Ketiga, bebas dari sifat-sifat buruk; membersihkan,
memurnikan, keempat, akibat suatu obat.
Berdasarkan pemaknaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata heal
tidak terbatas pada suatu penyakit fisik, melainkan psikis dalam sebuah proses
pengalaman yang panjang menuju kesempurnaan, atau paling tidak kembali seperti
semula. Hal itu berarti bahwa segala sesuatu yang berupaya untuk kembali ke wujud,
karakter, unsur aslinya mengharuskan suatu proses panjang yang berupa
pengalaman. Proses tersebut harus dilakukan sendiri dan dari dalam diri sendiri
dengan penuh kesungguhan, atau dengan kata lain, memaksimalkan potensi diri
sendiri.
Bagi kaum sufi, sufi healing telah dilakukan sejak mereka memasuki
tahap al-bidayah (permulaan), yaitu memasuki beberapa tahap kesufian, yakni
takhalli (pengosongan jiwa dari segala sesuatu yang merusak), tahali (pengisian
jiwa dengan segala sesuatu yang mulia), tajalli (menemukan apa yang dicari dan
mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari). Kemudian mujahadah dan
riyadhah, melalui maqamat dan ahwal. Lalu sampailah pada nihayah (akhir
pencarian). Para sufi menamai nihayah ini sebagai maqam terakhir, yaitu wushul
(percapaian), ihsan (perbuatan yang
baik), atau fana’ (ketidakkekalan).
Orang yang telah sampai pada manzilah ini dinamakan ahl al-irfan.
Namun bagi orang awam, banyak jalan yang bisa ditempuh untuk
melakukan healing sufistik. Jalan-jalan tersebut antara lain sama dengan apa
yang dilakukan oleh kaum sufi, yakni dengan melalui cara berdzikir, shalat,
membaca shalawat, dan mendengarkan musik. Cara-cara ini terbukti sangat ampuh
dalam mengatasi berbagai penyakit. Tentu saja, dengan metode atau kaifiah
tertentu atau dengan bimbingan seorang guru.
B.
MANUSIA
MAKHLUK BI-DIMENSIONAL
· . KONSEP MANUSIA
1. Homo Soloensis : Makhluk
bijaksana/berakal
2. Homo Ekonomicus : Makhluk berekonomi, beraktifitas untuk
mempertahankan hidup dan memenuhi
kebutuhan hidup
3. Homo Sosialis : Makhluk sosial/ bekerja sama dg manusia lain
dalam memenuhi kehidupan
4. Homo Recens : Makhluk jaman sekarang yg memiliki peradaban
5. Homo Religius : Makhluk berketuhanan sepanjang jaman.
· MANUSIA MENURUT AJARAN ISLAM
1.Makhluk yang paling baik bentuknya dan paling sempurna karena memiliki
akal serta memiliki tiga kemampuan, yakni :
a.Mengerjakan perbuatan baik/ buruk
b.Memilih perbuatan baik dan benar
c.Mempertanggungjawabkan perbuatannya besok di akhirat kelak di hadapan Allah
(mempunyai hubungan dengan Allah)
Manusia dalam Al-Qur’an disebut dengan beberapa kata :
1. ﺍﻨﺱ
: Manusia, makhluk nyata
2. ﺍﻨﺴﺎﻦ
: Manusia, makhluk yang berfikir
3. ﺒﺸﺮ
: Manusia, makhluk yg beraktifitas
4. ﺒﻨﻰﺁﺪﻡ : Manusia, makhluk keturunan Nabi
Adam
5. ﻨﺎﺱ
: Manusia, makhluk yg berkepemilikan
6. ﻋﺒﺪ
: Manusia, makhluk pengabdi
1. Manusia menurut Al-Qur’an adalah Makhluk Allah yang
nyata (kelihatan), mempunyai kemampuan berfikir (akal), dan beraktifitas serta
berasal dari nabi Adam, memiliki alam semesta untuk diolah dan dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup serta diciptakan untuk mengabdi kepada Allah
2. Proses penciptaan manusia : Surat Sajdah ayat 7,8,9 Surat Al-Mukminun
ayat 11-16
3. Manusia pertama diciptakan dari tanah, keturunan Nabi Adam diciptakan
dari nuthfah/ pembuahan.
Manusia akan paham terhadap dirinya, untuk apa
diciptakan, darimana asalnya, bagaimana dia menjalani hidup, dsb.Firman Allah
surat at-Thariq;5”Maka hendaklah manusia memperhatikan darimana dia
diciptakan””Barang siapa mengenal dirinya sendiri, dia akan mengenal Tuhannya
(Allah)”
· DIMENSI MANUSIA DALAM BERBAGAI PANDANGAN
- Menurut Prof Dr. Ali Syari’ati (Sejarahwan dan sosiolog Islam),
mengatakan ”Manusia adalah makhluk bidimensional, mempunyai dua kecenderungan,
yakni;
- Kecenderungan berbuat baik, karena berasal dari hembusan roh Allah
(lambang kebaikan dan Dzat yang Maha Mulia serta terluhur sepanjang masa)
- Kecenderungan berbuat jahat/ buruk, karena berasal dari tanah yang
berlumpur (lambang kejelekan karena letaknya di bawah/ rendah, kotor,
berpenyakit)
- Dengan akalnya manusia dapat memilih kecenderungan untuk berbuat
baik, dalam menentukan pilihannya manusia memerlukan bimbingan/ petunjuk yakni
wahyu Allah (ajaran agama Islam)
Menurut Murtadha Muttahhari (Budayawan dan ulama) :
Bahwa manusia adalah makhluk
multidimensional, mempunyai banyak karakteristik, yakni :
1.Beraktifitas untuk mempertahankan/ memenuhi hidup
2.Memiliki emosi yang bersifat etis, ingin memperoleh keuntungan dan
menghindari kerugian
3.Perhatian terhadap keindahan
4.Memiliki dorongan untuk menyembah Allah
5.Memiliki sifat ingin tahu
6.Berkeinginan untuk maju, beride, inovatif
7.Mampu mengenal dirinya sendiri
8.Selalu berkeluh kesah
9.Pada dasarnya tidak berdosa
10.Tidak bisa hidup sendiri
Menurut Al-Qur’an, manusia adalah :
1. Makhluk biologis terdiri dari strukktur tubuh yang bagus dan sempurna
2. Makhluk psikologis, mempunyai kebutuhan lahiriyah dan batiniyah. Membutuhkan
suasana damai, tenang, nyaman, senang, bahagia, sejahtera. Membutuhkan
moralitas, etika, estetika, norma, agama, dll
3. Makhluk Sosial, selalu membutuhkan orang lain, ingin kerjasama,
tolong-menolong.
4. Makhluk Religius, mengakui adanya kekuatan yang luar biasa di luar
kemampuan inderanya.
· POTENSI MANUSIA
Adalah kekuatan dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk
menjalankan kewajibannya terhadap ajaran agama Islam
Potensi manusia ada 2, yakni
1. Potensi jasmani berupa anatomi tubuh manusia untuk
melaksanakan/menjalankan ibadah kepada Allah
2. Potensi Rohani berupa akal, hati, hati nurani, ruh.
Untuk mempercayai hakekat Allah dan mengarahkan manusia berbuat baik menuju ke
jalan yang benar, yang diridhoi Allah.
C.
TASAWUF
DAN PROBLEM KEHIDUPAN
Tasawuf sebagai suatu bidang
“keilmuan”, tasawuf sebagai suatu bentuk “amalan”, dan tasawuf sebagai bentuk
“sikap” dan “pemikiran”. Tasawuf dalam bidang keilmuan mengisyaratkan bahwa
tasawuf yang dimaksud adalah ilmu tasawuf, yak diyakini sebagai jalan (tarekat)
menuju tuhan. Sementara tasawuf sebagai amalan, menggambarkan bentuk perilaku
dan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seseorang dalam menjalankan
kehidupan sufistik. Kemudian tasawuf sebagai sikap dan pemikiran, menempatkanya
pada suatu pemikiran tasawuf yang dapat diaplikasikan dalam sikap hidup
sehari-hari dalam menghadapi tantangan kehidupan.
D.
PERLUNYA
TERAPI SUFISTIK
Salah satu nikmat Allah SWT yang
paling penting bagi umat manusia dalam kehidupan ini adalah nikmat sehat, baik
jasmani maupun rohani. Namun, disadari atau tidak, sering kali kenikmatan yang
satu ini diabaikan, hingga datang waktunya sakit. Setelah rasa sakit itu
diderita dan berbagai jenis obat telah dicoba tapi tak kunjung sembuh, barulah
kesadaran akan keberadaan Allah SWT dirasa perlu. Anehnya, perasaan ingin
selalu dekat dengan-Nya, demikian dirindukan, dan acap kali dzikir qalbi maupun
qauli terucap dengan penuh pengharapan. Hal ini diakui oleh mayoritas peneliti,
setelah melakukan kajian mengenai peran agama dalam kesehatan, bahwa ada
pengaruh positif antara spiritualitas dengan kesehatan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa
pentingnya terapi sufistik dalam rangka menyembuhkan berbagai penyakit, baik
fisik maupun psikis. Terutama kaitanya dengan penyakit fisik, terapi spiritual
dapat dilakukan sebagai penunjang proses penyembuhan medis. Dalam istilah Dadang
hawari, sebagai pedamping terapi medis. Dalam problem kehidupan saat ini terapi
sufistik dapat disembuhkan.
E.
KONSEP
TERAPI SUFISTIK
Meniti jalan untuk sampai kepada
Allah adalah ciri khas orang-orang mukmin yang shaleh. Untuk inilah para nabi
dan rasul diutus. Para ulama dan mursyid (guru tarekat) juga menyerukan untuk
sampai kepada tujuan tersebut, agar seseorang dapat meningkat dari sifat materi
dan hewani menuju derajat kemanusiaan dan kemalaikatan, dan agar dapat
merasakan nikmatnya berdekatan dengan Allah dan serta lezatnya berdampingan
dengan-Nya. Pada dasarnya tarekat (jalan) adalah salah satu, walaupun terdapat banyak amalan dan sarana
sesuai dengan perbedaan ijtihad serta perubahan ruang dan waktu. Oleh karena
itu, pada akhirnya muncul beragam cara tarekat sufi, tapi dalam esensinya
adalah suatu jalan saja.
Jalan untuk sampai kepada Allah SWT
sangat berkaitan dengan maqam-maqam dalam hati, seperti taubat, wara’ zuhud,
sabar, qana’ah, ridha, tawakkal, mahabbah, dan makrifat, serta berkaitan dengan
sifat-sifat terpuji seperti shiddiq, ikhlas, khauf, dan raja’. Semua itu sudah
diajarkan oleh Rasulullah SAW secara langsung kepada para sahabat, dan dalam
tasawuf dikenal dengan maqamat dan ahwal.
Maqam (jama’: maqamat) adalah hasil
kesungguhan dan perjuangan terus menerus, dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan
yang lebih baik lagi. Sedangkan hal (jama’: ahwal), adalah kondisi sikap yang
diperoleh seseorang yang datangnya atas karunia Allah SWT kepada yang
dikehendaki-Nya. Adapun beberapa istilah yang disebut-sebut sebagai maqamat dan
ahwal.
F.
PIKIRAN,
MAKANAN PENYEBAB PENYAKIT
Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir
memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model
dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan,
rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama
diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.
Berpikir
melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk konsep,
terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan.
Berpikir
adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi
bagian dari psikologi kognitif.
Ada banyak penyebab bakteri yang
memicu keracunan makanan, termasuk diantaranya 7 jenis bakteri ini. Kenali
sehingga Anda bisa menghindarinya.
1. Escherichia coli (E.coli)
Bakteri ini hidup dalam usus manusia dan juga sapi, kambing serta domba. Karenanya keberadaan E.coli bisa dipakai untuk mengindikasikan adanya kontak dengan kotoran manusia. Bakteri E.coli juga sering ditemukan pada daging yang kurang matang, susu segar (raw milk), dan jus.
Gejala kontaminasi E.coli meliputi diare berat, nyeri perut, serta muntah yang berlangsung sekitar 5-10 hari. Untuk menghindari bakteri ini, masaklah daging sampai matang, cuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum dikonsumsi, dan hindari susu segar yang belum dipasteurisasi.
2. Campylobacter
Campylobacter jejuni adalah bakteri berbentuk spiral yang berkembang di ayam dan sapi. Bakteri ini bisa menginfeksi tanpa menyebabkan gejala penyakit.
Pada manusia, bakteri Campylobacter menyebabkan diare, perut keram, nyeri perut, dan demam. Feses diare seringkali berdarah. Kebanyakan kasus infeksi memang ringan, tetapi bakteri ini bisa berakibat fatal pada anak-anak, lansia, dan orang yang menderita gangguan imun.
Cara menghindari bakteri ini adalah memasak daging sampai matang, mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh daging mentah, serta membersihkan peralatan masak yang dipakai mengolah daging mentah.
3. Listeria
Listeria monocytogenes adalah bakteri yang biasa ditemukan di tanah dan air, dan juga makanan mentah, makanan olahan, serta susu yang tidak dipasteurisasi. Seperti bakteri lain, listeria juga dapat hidup dan menyebar di temperatur dingin seperti dalam kulkas.
Gejala kontaminasi bakteri listeria antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, mual, dan nyeri perut. Pada ibu hamil dan janin, infeksi bakteri ini bisa berbahaya.
Hindari infeksi literia dengan mencuci bersih buah yang keras seperti melon atau mentimun. Bersihkan secara berkala kulkas dan pisahkan produk makanan matang dan mentah.
4. Vibrio
Vibrio parahaemolyticus biasanya ditemukan pada seafood mentah karena ia memang hidup di air asin. Dalam 24 jam sejak terinfeksi, seseorang akan merasakan gejala diare, mual, muntah, dan demam. Gejalanya bisa bertahan 3 hari, namun infeksi yang berat jarang terjadi.
5. Toksoplasma
Lebih dari 60 juga pria, wanita, dan anak-anak di Amerika Serikat membawa parasit Toxoplasma gondii. Tetapi jarang ada yang menunjukkan gejala karena sistem imun menjaga supaya parasit ini tidak menyebabkan sakit.
Akan tetapi, ada juga orang yang mengalami toksoplasmosis, dengan gejala seperti akan sakit flu, yakni sakit kepala, tidak enak badan, dan demam. Pada ibu hamil, parasit ini bisa menyebabkan gangguan serius seperti kerusakan otak, mata, dan organ lain pada janin.
Kebanyakan orang terinfeksi toksoplasma setelah kontak dengan feses kucing yang membawa parasit, mengonsumsi daging yang belum matang, atau minum air yang terkontaminasi.
6. Salmonela
Salmonela adalah kelompok bakteri yang banyak ditemukan di telur setengah matang, daging, dan terkadang sayur dan buah yang tidak dicuci bersih.
Infeksi bakteri ini menyebabkan gejala demam, diare, sakit perut, dan nyeri kepala. Kebanyakan orang akan sembuh tanpa obat, tetapi infeksi salmonela bisa serius pada lansia, anak-anak dan penderita penyakit kronik.
7. Norovirus
Norovirus adalah virus penyebab gastroenteritis, penyakit yang memicu inflamasi di perut dan usus. Sebagian orang menyebutnya sebagai "flu perut".
Virus ini ditemukan pada makanan dan minuman yang terkontaminasi. Ia juga bisa hidup di permukaan atau menyebar karena kontak dengan orang yang terinfeksi. Gastroenteritis sangat menular.
Gejalanya antara lain mual, sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, dan kelelahan, yang berlangsung beberapa hari. Kebanyakan orang bisa pulih dengan cepat, tetapi pada mereka yang kurang minum untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan diare, diperlukan infus.
Untuk mencegah novovirus, cucilah tangan dengan sabun sebelum makan, bersihkan dengan disinfektan permukaan di dapur dan kamar mandi.
1. Escherichia coli (E.coli)
Bakteri ini hidup dalam usus manusia dan juga sapi, kambing serta domba. Karenanya keberadaan E.coli bisa dipakai untuk mengindikasikan adanya kontak dengan kotoran manusia. Bakteri E.coli juga sering ditemukan pada daging yang kurang matang, susu segar (raw milk), dan jus.
Gejala kontaminasi E.coli meliputi diare berat, nyeri perut, serta muntah yang berlangsung sekitar 5-10 hari. Untuk menghindari bakteri ini, masaklah daging sampai matang, cuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum dikonsumsi, dan hindari susu segar yang belum dipasteurisasi.
2. Campylobacter
Campylobacter jejuni adalah bakteri berbentuk spiral yang berkembang di ayam dan sapi. Bakteri ini bisa menginfeksi tanpa menyebabkan gejala penyakit.
Pada manusia, bakteri Campylobacter menyebabkan diare, perut keram, nyeri perut, dan demam. Feses diare seringkali berdarah. Kebanyakan kasus infeksi memang ringan, tetapi bakteri ini bisa berakibat fatal pada anak-anak, lansia, dan orang yang menderita gangguan imun.
Cara menghindari bakteri ini adalah memasak daging sampai matang, mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh daging mentah, serta membersihkan peralatan masak yang dipakai mengolah daging mentah.
3. Listeria
Listeria monocytogenes adalah bakteri yang biasa ditemukan di tanah dan air, dan juga makanan mentah, makanan olahan, serta susu yang tidak dipasteurisasi. Seperti bakteri lain, listeria juga dapat hidup dan menyebar di temperatur dingin seperti dalam kulkas.
Gejala kontaminasi bakteri listeria antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, mual, dan nyeri perut. Pada ibu hamil dan janin, infeksi bakteri ini bisa berbahaya.
Hindari infeksi literia dengan mencuci bersih buah yang keras seperti melon atau mentimun. Bersihkan secara berkala kulkas dan pisahkan produk makanan matang dan mentah.
4. Vibrio
Vibrio parahaemolyticus biasanya ditemukan pada seafood mentah karena ia memang hidup di air asin. Dalam 24 jam sejak terinfeksi, seseorang akan merasakan gejala diare, mual, muntah, dan demam. Gejalanya bisa bertahan 3 hari, namun infeksi yang berat jarang terjadi.
5. Toksoplasma
Lebih dari 60 juga pria, wanita, dan anak-anak di Amerika Serikat membawa parasit Toxoplasma gondii. Tetapi jarang ada yang menunjukkan gejala karena sistem imun menjaga supaya parasit ini tidak menyebabkan sakit.
Akan tetapi, ada juga orang yang mengalami toksoplasmosis, dengan gejala seperti akan sakit flu, yakni sakit kepala, tidak enak badan, dan demam. Pada ibu hamil, parasit ini bisa menyebabkan gangguan serius seperti kerusakan otak, mata, dan organ lain pada janin.
Kebanyakan orang terinfeksi toksoplasma setelah kontak dengan feses kucing yang membawa parasit, mengonsumsi daging yang belum matang, atau minum air yang terkontaminasi.
6. Salmonela
Salmonela adalah kelompok bakteri yang banyak ditemukan di telur setengah matang, daging, dan terkadang sayur dan buah yang tidak dicuci bersih.
Infeksi bakteri ini menyebabkan gejala demam, diare, sakit perut, dan nyeri kepala. Kebanyakan orang akan sembuh tanpa obat, tetapi infeksi salmonela bisa serius pada lansia, anak-anak dan penderita penyakit kronik.
7. Norovirus
Norovirus adalah virus penyebab gastroenteritis, penyakit yang memicu inflamasi di perut dan usus. Sebagian orang menyebutnya sebagai "flu perut".
Virus ini ditemukan pada makanan dan minuman yang terkontaminasi. Ia juga bisa hidup di permukaan atau menyebar karena kontak dengan orang yang terinfeksi. Gastroenteritis sangat menular.
Gejalanya antara lain mual, sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, dan kelelahan, yang berlangsung beberapa hari. Kebanyakan orang bisa pulih dengan cepat, tetapi pada mereka yang kurang minum untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan diare, diperlukan infus.
Untuk mencegah novovirus, cucilah tangan dengan sabun sebelum makan, bersihkan dengan disinfektan permukaan di dapur dan kamar mandi.
G.
PENYEBAB
STREES, DAN PEMISAHAN ANTARA MATERI DAN “AKU”
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat
seorang individu dihadapkan
padapeluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang
dihasratkan oleh individuitu dan yang hasilnya
dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi
kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol
secara sehat.
Ada beberapa penyebab stress yang kadang kadang tidak diketahui oleh yang
bersangukutan antara lain:
1.
Beban Fisik yang yeng
relatif lama
2.
Ketidak puasan terhadap
pencapaian hasil upaya/ merasa superior
3.
Kekhawatiran terhadap
sesuatu/ kurang percaya diri
4.
kegagalan dalam
usaha.
H.
TERAPI
DZIKIR DAN MODEL-MODELNYA
Asal kata dzikir dari kata dzakara,
yadzkuru, dzikran, yang berarti mengingat. Pengertian ini menurunkan makna
terminologinya menjadi ingat kepada Allah dengan menghayati kehadiran-Nya, ke-Maha-Sucian-Nya,
ke-Maha-Terpuji-Nya, dan ke-Maha-Besaran-Nya. Sehingga dzikir menjadi sikap
batin yang bisa diungkapkan melalui ucapan tahlil, tasbih, dan tahmid.
Zikir merupakan nafas dalam
kehidupan tasawuf, Ibnu Atha’illah As-Sakandari, membagi zikir menjadi tiga
bagian, yaitu dzikir jali (nyata, jelas), dzikir khafi (dzikir yang
samar-samar), dan dzikir haqiqi (zikir yang sebenar-benarnya). Dzikir jali
adalah suatu perbuatan mengingat Allah SWT dalam bentuk ucapan lisan yang
mengandung arti pujian rasa syukur, dan doa kepada Allah SWT yang lebih
menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati. Dzikir khafi adalah
dzikir yang dilakukan secara khusyu’ oleh ingatan hati, baik disertai dzikir
lisan ataupun tidak. Sedangkan dzikir haqiqi, adalah tingkat dzikir yang paling
tinggi, yang dilakukan oleh seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan
dimana saja, dengan memperketat upaya untuk memelihara seluruh jiwa raga dari
larangan Allah dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.
Ada beberapa cara berzikir, yaitu
dzikir dzahir (suara keras), dzikir sirr (suara hati), dzikir ruh (suara ruh /
sikap zikir), dzikir fi’ly (aktifitas), zikir afirmasi, zikir pernafasan, zikir
model terakhir yang banyak bermanfaat untuk proses penyembuhan penyakit fisik.
I.
TERAPI
DO’A
Kata doa, menurut bahasa artinya
permohonan atau panggilan. Sedangkan menurut istilah syar’i, berarti meminta
pertolongan kepada Allah SWT, beerlindung kepada-Nya dan memanggil-Nya, demi
mendapatkan manfaat atau kebaikan dan menolak gangguan atau bala. Kata ini
diterjemahkan dari bahasa arab yang berarti permohonan atau permintaan,
sehingga secara spesifik menurut istilah islam, doa berarti permohonan manusia
kepada Allah dengan penuh pengharapan agar tercapai segala sesuatu yang
diinginkanya dan terhindar dari segala perkara yang ditakuti dan tidak
diinginkanya.
Terapi Doa bukanlah hanya pelengkap dalam ibadah. Tetapi terapi doa adalah
ibadah itu sendiri seperti halnya terapi dzikir. Karena sebenarnya terapi doa
ada dalam setiap ibadah. Contoh yang paling sederhana adalah bacaan Al Fatihah
yang ada dalam setiap rakaat dalam bacaan shalat fardhu maupun sunnah berisikan
doa, yaitu memohon untuk ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yang di ridhoi
Allah. Pada saat duduk antara dua sujud pun berisikan bacaan doa. Jadi doa itu adalah ibadah.
Seperti sabda Rosulullah :
Doa itu adalah ibadah (HR. Abu Dawud dan At-Turmudzy)
Firman Allah tentang doa :
tA$s%ur ãNà6/u þÎTqãã÷$# ó=ÉftGór& ö/ä3s9 4 ¨bÎ) úïÏ%©!$# tbrçÉ9õ3tGó¡o ô`tã ÎAy$t6Ïã tbqè=äzôuy tL©èygy_ úïÌÅz#y ÇÏÉÈ
“ Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam
dalam Keadaan hina dina”. (QS : Al-Mu’min 40:60)
ÇÏÉÈ #sÎ)ur y7s9r'y Ï$t6Ïã ÓÍh_tã ÎoTÎ*sù ë=Ìs% ( Ü=Å_é& nouqôãy Æí#¤$!$# #sÎ) Èb$tãy ( (#qç6ÉftGó¡uù=sù Í< (#qãZÏB÷sãø9ur Î1 öNßg¯=yès9 crßä©öt ÇÊÑÏÈ
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, Maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran “ (Al-Baqarah 2: 186)
Di dalam melakukan terapi doa laksanakan dengan rendah hati dan suara yang
lembut, seperti bunyi salah satu ayat Al Quran :
(#qãã÷$# öNä3/u %Yæ|Øn@ ºpuøÿäzur 4 ¼çm¯RÎ) w =Ïtä úïÏtF÷èßJø9$# ÇÎÎÈ
“ Berdoalah kamu kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara lembut.
Sesungguhnya Dia tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas” (QS
Al-A’raf, 7:55)
J.
TERAPI
TAUBAT
-
Pengertian Taubat
Taubat adalah kembali dari
perbuatan maksiat menuju ketaatan kepada Allah SWT. Dalam pandangan Islam
taubat bukanlah perkara yang susah dan menyulitkan, sehingga membutuhkan biaya
yang tinggi atau tenaga yang besar. Sebaliknya, taubat merupakan perkara yang
sangat mudah, ia senantiasa terbuka setiap saat bagi siapa saja yang ingin
bertaubat dari kesalahan yang telah diperbuat.
Hal-hal berikut ini akan lahir
dari kedurhakaan dan kelalaian untuk berdzikir kepada Allah, seperti tanaman
yang ditumbuhkan karena air dan kebakaran yang berasal dari api : hidayah
menipis, cara pandang tidak benar, kebenaran tertutup, hati rusak, dzikir
melemah, waktu terbuang sia-sia, hati jauh dari Allah, hubungan antara hamba
dengan Rabb-nya tidak akrab, doa tak didengar, hati mengeras, berkah pada
rejeki dan usia dihapuskan, kesulitan mendapatkan ilmu, adanya kehinaan,
penghinaan oleh musuh, dada menjadi sesak, ujian dengan teman-teman yang
bermoral bejat, merusak hati, kegundahan yang tak pernah berhenti, kehidupan
yang sengsara, dan perasaan yang perih. Sedangkan hal-hal yang merupakan
kebalikan dari semua itu terlahir dari ketaatan. Sedangkan dampak dari
istighfar dalam mengusir keresahan, kegundahan, dan kesempitan telah sama-sama
diketahui oleh para ahli agama dan orang-orang pandai dalam setiap umat.
Kedurhakaan dan kerusakan akan menyebabkan keresahan, kegundahan, rasa takut,
rasa sedih, kesesakan di dalam dada, serta berbagai penyakit hati yang lain.
Setelah melakukan kedurhakaan dan jiwa mereka sudah bosan dengan kedurhakaan
itu, maka mereka akan kembali melakukan perbuatan dosa sebagai pelampiasan
untuk menghilangkan kesempitan, keresahan, dan kegundahan yang ada di dalam
dada mereka. Menghapuskan pikiran di dalam jiwa dengan melakukan kedurhakaan
yang telah menyebabkan beban pikiran sebelumnya adalah dampak yang ditimbulkan
dari dosa-dosa dan maksiat yang ada di dalam hati. Karenanya, cara yang paling
ampuh untuk mengurangi beban pikiran itu hanyalah taubat dan istighfar.
Sebagian besar orang menyangka
bahwa istighfar dan taubat hanyalah cukup dengan lisan semata. Sebagian mereka
mengucapkan, “Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat
ke-padaNya”. Tetapi kalimat-kalimat di atas tidak membekas di dalam
hati, juga tidak berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Sesungguhnya
istighfar dan taubat jenis ini adalah perbuatan orang-orang dusta.
Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani menerangkan: “Dalam istilah syara’, taubat adalah
meninggalkan dosa karena ke-burukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan,
berke-inginan kuat untuk tidak mengulanginya dan berusaha mela-kukan apa yang
bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah terpenuhi berarti syarat
taubatnya telah sempurna.
Imam An-Nawawi dengan redaksionalnya sendiri menje-laskan: “Para ulama
berkata, ‘Bertaubat dari setiap dosa hu-kumnya adalah wajib. Jika maksiat
(dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak
manusia maka syaratnya ada tiga. Pertama, hendaknya ia
menjauhi maksiat tersebut. Kedua, ia harus menyesali
per-buatan (maksiat)nya. Ketiga, ia harus berkeinginan untuk
tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya hilang, maka taubatnya tidak sah.
Adapun istighfar, sebagaimana diterangkan Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani
adalah “Meminta (ampunan) dengan ucapan dan perbuatan. Dan firman Allah:
àMù=à)sù (#rãÏÿøótFó$# öNä3/u ¼çm¯RÎ) c%x. #Y$¤ÿxî ÇÊÉÈ
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia Maha Pengampun.” (Nuh: 10).
Tidaklah berarti bahwa mereka diperintahkan meminta ampun hanya dengan
lisan semata, tetapi dengan lisan dan perbuatan. Bahkan hingga dikatakan,
memohon ampun (istighfar) hanya dengan lisan saja tanpa disertai
perbuatan adalah pekerjaan para pendusta.
K.
TERAPI
OLAH PIKIRAN DAN OLAH RASA
Apapun yang anda lihat dialam
semesta melihat kita. Apapun sikap, perasaan, pikiran, dan keinginan yang kita
utarakan, tidak peduli apakah itu positif atau negatif, akan kembali pada kita.
Karena semua hal dialam pada dasarnya tersusun atas kuantum yang memiliki pola
getaran atau frekuensi tertentu. Pikiran, perasaan, tindakan, kemauan dan
segala bentuk emosi kita memiliki frekuensi tertentu, sehingga apa yang kita
“pancarkan” akan ditangkap oleh mereka yang berada disekitar kita. Dengan kata
lain apa yang terjadi pada kita, adalah cerminan dari isi pikiran kita.
Perasaan, pikiran, kepercayaan dan
semua tindakankita, semua tersusun dari energi yang memiliki frekuensi
tertentu. Getaran ini kemudian menarik hal lain yang memiliki frekuensi yang
sama untuk bergabung. Sehingga semua yang kita pikirkan, rasakan, percayai dan
lakukan tadi akhirnya kembali lagi ke kita dan membentuk realitas hidup kita
sesuai dengan yang kita pikirkan sendiri. Kita bisa menarik hal-hal,
kejadian-kejadian dan orang-orang tertentu dalam kehidupan kita. Energi energi
atau frekuensi negatif menarik semua yang memiliki energi negatif, sebaliknya
energi positif menarik semua energi positif pula.
Jadi kehidupan kita bisa kita bentuk
sendiri, dengan lebih dahulu membentuk sumber energi didalam diri kita sendiri
agar sesuai dengan hasil yang kita harapkan diluarnya. Dunia atau kehidupan
anda adalah sebuah cermin besar yang memantulkan kembali gambaran diri anda
yang sebenarnya. Bila anda adalah seorang penyayang, suka menolong, ramah, suka
memberi, maka dunia juga akan ramah, menyayangi dan selalu
menyediakanpertolongan bila anda memerlukan bantuan.
Bila persaan kita dipenuhi dengan
kegembiraan dan rasa syukur, maka emosi kita akan memancarkan vibrasi frekuensi
tinggi yang menarik hanya hal-hal yang baik untuk kita, yang mempunyai
frekuensi tinggi juga sesuai dengan apa yang telah kita pancarkan. Sebaliknya,
jika kita memancarkan frekuensi rendah selain kegembiraan, yang antara adalah
kecemasan, ketakutan, rasa bersalah, atau bahkan hanya sedikit saja
kekhawatiran, emosi-emosi tersebut akan memancarkan frekuensi rendah. Sama seperti
frekuensi tinggi, frekuensi rendah akan mendapatkan balasan yang setara, yaitu
frekuensi rendah pula untuk kita.
L.
TERAPI
KEYAKINAN DAN SEMANGAT DIRI
Ø Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.Karena
keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau,
keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.
Contoh:
Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya,
belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Ø Semangat adalah roh kehidupan yg menjiwai segala makhluk, baik
hidup maupun mati (menurut kepercayaan orang dulu dapat memberi kekuatan):
seorang dukun di desanya dapat memanggil.
M.
TERAPI
SHALAWAT
Cinta rasul, adalah syarat mutlak
seseorang dikatakan muslim atau mukmin. Ketika menyebut Allah dalam syahadat,
tak ketinggalan nama Muhammad pun harus disebut. Mukmin kepada Rasul-Nya, Allah
SWT memerintahkan kita agar selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW (QS:
Al-Ahzab:56)
Memang, tidak diberikan tuntunan
resmi tentang ekspresi kecintaan seorang mukmin kepada rasulnya. Oleh
karenanya, para sahabat sendiri, dalam mengekspresikan cintanya kepada
Rasulullah SAW, demikian beragam. Abu bakar Shiddiq, rela menjadi pengganti
Rasulullah untuk tidur untuk mengelabui kafir quraisy yang mengejar beliau, dan
ketika peristiwa isra’ dan mi’raj, yang dianggap mustahil bagi semua orang, Abu
bakarlah yang pertama kali meyakini kebenaranya, sehingga ia dikenal dengan
julukan as-shiddiq (yang membenarkan). Umar bi khattab, sampai-sampai
mengumpulkan keringat rasul kedalam botol untuk mendapatkan berkah, dan sampai
saat ini masih banyak orang yang begitu menjunjung tinggi keluarga beliau.
Bagi kita yang tidak pernah bertemu
dengan Rasulullah, kecintaan kita dapat diwujudkan dengan bershalawat
kepadanya. Ketika belum lengkap tanpa didahului dengan bershalawat. Kekuatan
doa, mampu mewujudkan segalanya. Oleh karenanya, kekuatan shalawat adalah
kekuatan yang luar biasa, sebagai bentuk cinta kita kepada Rasulullah SAW.
N.
TERAPI
SHALAT JASMANIYAH DAN RUHANIYAH
Shalat
ialah “ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbirat al-ihram dan diakhiri
salam dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.” Shalat diwajibkan kepada
semua orang islam yang mukallaf (baligh dan berakal) dan suci, sehari semalam
lima kali.
Sebelum
menunaikanya harus mengetahui beberapa syarat-syaratnya terlebih dahulu,
setelah syarat-syarat terpenuhi, maka bolehlah seseorang menjalankan shalat
secara sempurna, yakni menjalankan semua rukun dan kesunnatan-kesunnatanya.
Apabila
shalat diibaratkan dengan manusia, maka shalat adalah masih merupakan
jasad/fisik shalat, belum mempunyai jiwa. Jasad tanpa disertai jiwa tidak
mempunyai arti. Oleh karena itu, maka sedapat mungkin kita berusaha menghidupkanya
dengan jalan memasukkan jiwa shalat.
Ada
dua macam jiwa shalat, yaitu ikhlash dan khusyu’. Ikhlas dalam baasa arab
berarti memurnikan niat semata-mata karena Allah. Artinya, didalam melaksanakan
shalat harus benar-benar didorong oleh hati suci, tidak tercampur dengan motif
dan dorongan yang lain. Misalnya shalat tidak karena ingin dipuji orang. Tidak
dimarahi orang tua dan sebagainya.
Khusyu’
bisa diartikan konsentrasi dan menghayati apa yang sedang dilakukan dan
diucapkan. Dalam shalat harus selalu di sertai khusyu’ ini. Umpamanya pada
waktu mengucapkan takbir “allahu akbar”, hati memahami dan menghayati
sepenuhnya, bahwa Allah Maha Besar. Pada waktu sujud juga demikian, mengakui
kelemahan dirinya dan mengakui kebesaran-Nya dan sebagainya.
O.
MERASAKAN
IBADAH
Ibadah adalah jika seseorang menghambakan diri terhadap yang lain,
ia akan mengikuti, mengagungkan, memuliakan, mematuhi, dan tunduk.
Ibadah dibagi menjadi 2 yaitu:
-
Mahdzoh
Ibadah yang ditentukan bentuk; ketentuan; dan pelaksanaanya.
-
Ghoiru
mahdzoh
Adalah semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanaka
dengan niat semata-semata karena Allah.
REFERENSI :
Syukur, Amin, “Pengantar Studi Islam” , Pustaka Nuun:
Semarang, 2010
Rini, Ira Puspita, “Terapi Berperasaan Positif”
,Penerbit Bangkit: Jogjakarta, 2011
Tim Skill Production, “Bunga Rampai Pandangan Hidup” ,Eska
Media:Jakarta
Kurniawan, Irwan , “Terjemahan Mukasyafah Al-Qulub” ,
Penerbit Marja’:Bandung, 2003
As’ad, Ali , “Terjemahan
Ta’limul Muta’allim” , Menara Kudus: Yogyakarta, 1978
Syukur, Amin , “Sufi Healing” , Penerbit Erlangga :Jakarta,
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar